Saat Jokowi Dan Prabowo Tertawa Lepas di Kuala Lumpur Malaysia

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menyambut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja ke Malaysia, Rabu (7/6/2023) di hotel tempatnya bermalam di Kuala Lumpur.

Jokowi tiba pada pukul 17:15 waktu setempat. Presiden Jokowi dan Prabowo sama sama mengenakan jas, Jokowi mengenakan setelan jas hitam berdasi merah dan Prabowo setelan jas biru tua dengan dasi beraksen merah dan biru

Baca juga: Aksi Damai Hari Anti Korupsi Dunia, Sekda Kabupaten Sukabumi Akhirnya Menerima Aksi Massa Aliansi 16 Ormas dan LSM

Jokowi datang diiringi hadrah yang dibawakan oleh pengurus cabang istimewa Nahdlatul Ulama Malaysia.

Prabowo dan Jokowi bercengkrama dan terlihat tertawa lepas saat penyambutan di hotel tersebut mendadak ramai di media sosial

Baca juga: Tagana Pangandaran Lakukan Mitigasi Bencana, Edukasi Kaum Milenial Tanam Mangrove

Momen tersebut dibagikan oleh Juru bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak di akun Instagramnya. Dahnil menyebut bahwa Jokowi dan Prabowo berbincang sambil tertawa. 

"Tertawa lepas Presiden Jokowi and Menhan Prabowo saat tiba di Kuala Lumpur Malaysia Rabu 7 Juni 2023 pukul 17.15 LT. Dengar pelan-pelan yuk Pak Menhan @prabowo berbincang apa dengan Pak Presiden @jokowi, " kata Dahnil dikutip dari akun Instagramnya, Kamis (8/6/2023).

Baca juga: Pertamina Ep Subang Kembali Sabet Proper Emas

Turut hadir pula beberapa menteri kabinet lainnya antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Kunjungan kerja Jokowi ke Malaysia kali ini adalah untuk membahas isu terkait perbatasan, perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI), dan isu-isu penting lainnya dalam. Presiden akan berada di Malaysia pada 7-8 Juni 2023.

Baca juga: Hujan Deras di Palabuhanratu, Agay: Kami Sekarang Lagi Bersih-Bersih Kantor Kelurahan Palabuhanratu, Ade Gempar: Dua Warung Jebol

Di Malaysia, Jokowi akan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim dan Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah.